18 Kiat dan Ide Pengelolaan Kelas Kelas 2 yang Sangat Mudah
Daftar Isi
Murid-murid kelas dua adalah kelompok yang menyenangkan. Mereka memahami bagaimana hari sekolah berjalan, namun mereka masih terlalu muda untuk bertindak seperti orang dewasa. Oleh karena itu, cara Anda menyusun kelas Anda sangat penting. Kiat-kiat dan ide manajemen kelas 2 berikut ini akan membantu Anda untuk mulai menyusun struktur tersebut agar Anda tidak berakhir dengan kelas yang kacau balau.
1. Tetapkan Aturan pada Hari Pertama
Waktu pembelajaran hari pertama harus mencakup peninjauan ulang peraturan dan prosedur kelas. Meskipun hari pertama bukan satu-satunya waktu yang akan Anda gunakan untuk meninjau ekspektasi ini, mendefinisikan apa yang Anda harapkan dalam perilaku di kelas memberikan waktu bagi para siswa untuk memikirkan cara memenuhi ekspektasi tersebut. Para siswa tahu bahwa melanggar peraturan akan mendapatkan konsekuensi di kelas dua, jadi mulailah tahun ajaran Anda dengan mempertaruhkan semuanya.
2. Buatlah Aturan yang Berarti
Guru kelas 2 yang sukses menciptakan ekspektasi kelas yang bermakna. Karena sebagian besar siswa di usia ini menerima tanggung jawab atas perilaku mereka, strategi manajemen kelas yang efektif mendorong penerimaan tersebut. Ide yang bagus untuk memperkuat hal ini adalah dengan melibatkan siswa dengan menunjukkan kepada mereka seperti apa peraturan itu dalam praktiknya dan mendiskusikan "mengapa" peraturan itu ada. Misalnya, diskusikan mengapa AndaJelaskan bahwa begitulah cara dunia bekerja, dan guru juga harus mengikuti arahan.
3. Buat Aturan dan Konsekuensi yang Adil
Siswa kelas dua mulai lebih fokus pada keadilan. Buat aturan dan konsekuensi yang konsisten dan logis. Misalnya, jika seorang siswa meninggalkan kekacauan di sekitar mejanya, mintalah dia membersihkannya sebagai konsekuensi dan jelaskan mengapa penting untuk memiliki ruang kelas yang bersih untuk siswa. Juga, tindak lanjuti dengan adil untuk setiap siswa karena tidak melakukan hal itu adalah salah satu kesalahan terbesar gurudapat membuat.
4. Tanamkan Tutor Sebaya ke dalam Bagan Tempat Duduk Anda
Salah satu strategi manajemen kelas favorit guru adalah menggunakan bagan tempat duduk secara strategis. Di kelas dua, anak-anak lebih baik dalam mendeskripsikan sesuatu, jadi gunakan hal ini untuk keuntungan Anda. Pasangkan siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah. Dengan demikian, pada saat waktu kerja mandiri, mereka dapat saling membantu dalam kegiatan kelas. Ubah tata letak ruang kelas Anda sesering mungkin, karena para siswabisa saja hebat dalam matematika tetapi tidak dalam menulis, jadi kekuatan mereka akan berubah seiring dengan perubahan pelajaran.
5. Gunakan Waktu Tunggu Senyap
Pertemanan menjadi lebih penting di usia ini, jadi Anda akan memiliki anak-anak yang akan terus mengobrol dengan tetangga mereka bahkan setelah Anda meminta perhatian siswa. Ketika hal ini terjadi, Anda perlu menunjukkan kepada mereka bahwa berbicara di atas seseorang adalah tidak sopan. Tetaplah diam sampai mereka mengerti bahwa Anda tidak senang dengan gangguan tersebut. Mungkin letakkan tangan Anda di telinga sambil menunggu. Tinjau kembali alasannyatidak sopan untuk berbicara tentang seseorang.
6. Menghitung Perlahan
Ketika Anda ingin siswa diam dan fokus pada Anda, menghitung mundur dari 10 atau 5 adalah cara yang efektif. Mulailah dengan menerapkan beberapa konsekuensi negatif di dalam kelas, seperti meminta mereka diam selama satu menit. Pastikan bahwa konsekuensi yang Anda terapkan sesuai dengan perilaku yang ingin Anda cegah. Setelah Anda melakukan hal ini beberapa kali, biasanya siswa akan mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan diam ketika hitungannya mencapai angka 0.Ini adalah trik favorit, bahkan dengan orang tua.
Lihat juga: 80 Lagu yang Cocok untuk Sekolah yang Akan Membuat Anda Bersemangat di Kelas7. Jaga Konsekuensi Seminimal Mungkin
Sebagai seorang guru, Anda menciptakan suasana tersebut dengan menggunakan strategi pengelolaan kelas yang berhasil. Namun, pengelolaan kelas yang berhasil tidak berarti bahwa Anda harus memberikan konsekuensi yang luas kepada siswa kecuali jika memang diperlukan. Pada usia ini, anak-anak menjadi sangat peka terhadap pendapat orang lain, sehingga Anda tidak ingin menghancurkan pendapat mereka.Semangat, mulailah dari yang kecil dan lihat apa yang berhasil.
8. Jangan Pernah Menghukum Seluruh Kelas
Kadang-kadang mungkin terlihat seperti setiap anak mengganggu secara bersamaan. Namun, biasanya tidak demikian. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak menghukum seluruh kelas meskipun Anda merasa bahwa ini adalah masalah murid vs guru. Anda pasti akan merugikan mereka yang bertingkah laku karena anak-anak pada usia ini lebih khawatir dan mungkin memiliki kepercayaan diri yang rendah.
9. Trik Pengatur Waktu
Mainkan permainan "Kalahkan Pengatur Waktu" untuk membuat siswa tetap diam ketika Anda memberikan arahan. Siswa tidak tahu berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan arahan. Oleh karena itu, ketika Anda berhenti berbicara, mereka akan memulainya; mereka senang berbicara pada usia ini. Dengan strategi ini, Anda memulai penghitung waktu Anda segera setelah Anda mulai berbicara, dan siswa harus tetap diam selama Anda berbicara. Jika seluruh kelas tetap diamdiam, mereka menang. Beri mereka hadiah dengan sesuatu seperti waktu mengobrol.
10. Tetapkan Rutinitas Akhir Hari
Siswa kelas dua menyadari bahwa waktu, jadwal, dan rutinitas adalah hal yang sangat penting. Hal ini dapat membuat waktu pulang menjadi kacau. Guru yang berpengalaman memiliki kebijakan kelas untuk setiap bagian dari hari sekolah. Sebagai kebijakan kelas, aturlah pengatur waktu untuk 10-15 menit terakhir dalam satu hari, agar siswa tahu bahwa ini adalah waktunya untuk berkemas. Buatlah daftar hal-hal yang harus dilakukan agar mereka tidak melupakan apa pun, misalnya PR.penugasan atau menumpuk kursi mereka.
Lihat juga: 52 Petunjuk Menulis Kreatif Kelas 1 SD (Dapat Dicetak Gratis)11. Meja VIP
Salah satu cara untuk mengenali perilaku yang baik adalah dengan menggunakan Meja VIP. Gunakan meja ini untuk mempromosikan perilaku positif. Siapkan meja unik (atau meja) di ruang kelas Anda. Isi dengan buku-buku yang menarik untuk mereka baca atau kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan setelah mereka selesai mengerjakan tugas.
12. Menyusun Rancangan Konstitusi Kelas
Guru dapat menggunakan beberapa ide cerdas untuk membangun komunitas kelas pada waktu yang berbeda sepanjang tahun. Membuat Konstitusi Kelas dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun atau ketika belajar tentang Konstitusi. Ini dapat menjadi kontrak kelas Anda dan merupakan salah satu ide menyenangkan yang cocok untuk semua tingkat usia, dan dengan siswa kelas dua yang mencari alasan di balik berbagai hal dan mengajukan lebih banyak pertanyaan, ini adalahstrategi manajemen kelas yang ideal.
13. Gunakan Suara Normal dan Alami
Mengajari anak-anak untuk peduli terhadap orang lain tidak harus menguras tenaga dan pikiran Anda. Strategi ini dapat menghemat energi, stres, dan suara Anda. Berhentilah berbicara dengan keras untuk menarik perhatian siswa. Bicaralah dengan suara normal Anda sehingga mereka harus diam agar dapat mendengarkan Anda. Trik perilaku ini bekerja lebih baik lagi jika Anda memberikan beberapa stiker ceria kepada siswa yang telah berhenti berbicara. (Tips: Pastikan Anda selalu menyimpan stiker berukuran besar.jumlah stiker yang berguna).
14. Gunakan Kartu Pernyataan
Strategi manajemen kelas dua lainnya adalah dengan menggunakan kartu pernyataan. Luangkan waktu ekstra untuk membuat beberapa dengan afirmasi positif, dan kemudian buatlah pengingat yang lembut untuk berperilaku yang baik. Anak-anak pada usia ini senang mendapatkan pujian ketika mereka memenuhi ekspektasi, jadi kartu positif adalah strategi yang bagus. Kartu pengingat adalah cara yang halus untuk mengingatkan siswa agar mengikuti peraturan di kelas.tanpa "memanggil" siswa di depan semua orang.
15. Biarkan Siswa Memimpin
Siswa kelas dua mulai memperhatikan gaya belajar mereka. Ini adalah waktu yang tepat untuk menaburkan ide-ide kreatif ke dalam pelajaran Anda. Biarkan siswa mengambil alih selama 30-45 menit pertama pelajaran matematika. Biarkan mereka bekerja secara mandiri selama sekitar 10 menit. Kemudian, pilihlah seorang siswa untuk maju ke papan tulis dan membagikan jawabannya, menjelaskan strategi dan solusinya. Jika semua orang setuju, siswa tersebut akan memilihJika mereka tidak setuju dengan jawabannya, mereka mendiskusikan alternatif lain.
16. Perhatikan Kecepatan Belajar yang Berbeda
Di kelas dua, siswa menunjukkan lebih banyak kemandirian saat membaca dan menulis. Namun, dengan setiap tugas kelas, beberapa siswa akan selesai lebih cepat daripada yang lain. Mengharapkan siswa kelas dua untuk menyibukkan diri mereka sendiri akan dengan cepat mengarah ke kelas yang cerewet. Strategi yang berguna adalah memiliki tugas tingkat tantangan di sana untuk diselesaikan jika diselesaikan lebih awal. Juga, isi perpustakaan kelas Anda dengan beberapa buku yang luar biasa danberi mereka harapan bahwa mereka harus membaca sambil menunggu semua orang menyelesaikan tugas.
17. Libatkan Siswa dalam Percakapan
Pada usia ini, siswa senang berbagi cerita dan berdiskusi di kelas. Doronglah hal ini dan libatkan mereka dalam percakapan. Mungkin Anda dapat melibatkan mereka dalam membantu Anda membuat tugas kelas atau kapan dan bagaimana cara melakukan brainstorming. Akan sangat membantu jika Anda menggunakan pengatur waktu 2 menit atau pengatur waktu di dapur untuk memberikan waktu 1-3 menit kepada setiap siswa untuk berbagi agar tidak menyita waktu kelas terlalu banyak. Ini akan menjadi beberapawaktu favorit siswa.
18. Selesai dengan "Saya sudah selesai!"
Alat manajemen kelas yang dapat digunakan selama waktu kerja mandiri adalah agar siswa memeriksa pekerjaan mereka, mengedit, atau memastikan bahwa mereka telah menjawab semuanya. Ajari mereka bahwa alternatif yang tepat untuk menghindari waktu yang terbuang adalah dengan memeriksa pekerjaan mereka sebelum mengumpulkannya. Ini adalah keterampilan seumur hidup, dan anak-anak seusia mereka dapat mulai memperhatikan sesuatu dalam waktu yang lebih lama. Buatlah janji di dalam kelas untuk tidak mengatakan"Saya sudah selesai" tanpa memeriksa pekerjaan mereka terlebih dahulu.