20 Aktivitas Komunikasi Asertif Teratas

 20 Aktivitas Komunikasi Asertif Teratas

Anthony Thompson

Mengekspresikan diri secara asertif adalah keterampilan inti yang perlu dipelajari oleh setiap orang. Bersikap asertif dapat membantu Anda mengekspresikan diri secara efektif, mengambil tindakan dengan menggunakan keterampilan nonverbal, dan mempertahankan sudut pandang Anda. 20 latihan dan aktivitas komunikasi asertif ini dapat membantu siswa Anda meningkatkan kemampuan komunikasi asertif mereka dan didengar tanpa bersikap agresif atau meremehkan.

Lihat juga: Mengajarkan Siklus Batu: 18 Cara Untuk Memecahnya

1. Berlatih Mendengarkan Secara Aktif

Dengan mengajari siswa untuk mendengarkan secara aktif, Anda mengajari mereka untuk menunjukkan rasa hormat kepada pembicara dan memupuk keterampilan sosial lainnya yang mereka butuhkan untuk memberikan respons yang tegas. Siswa Anda dapat mempraktikkan keterampilan ini dengan seorang teman. Berikan sudut pandang kepada setiap orang dan ingatkan mereka untuk menjaga kontak mata dan tetap tenang selama prosesnya.

2. Perilaku Model

Salah satu hal pertama yang harus diajarkan saat mengajarkan komunikasi asertif kepada siswa adalah mengajarkan mereka perilaku asertif yang tepat seperti mengatakan tidak, berdiri teguh, dan berbicara tentang perasaan mereka. Cara terbaik untuk mengajarkan perilaku ini adalah dengan menjadi model.

3. Bermain 'Tas Misteri'

Permainan yang menyenangkan ini merupakan cara sederhana untuk mengajarkan siswa agar percaya diri dan menebak-nebak. Letakkan beberapa benda misterius di dalam tas dan biarkan siswa menebak apa yang ada di dalamnya. Mereka harus membagikan apa yang mereka pikirkan, lalu jelaskan mengapa mereka berpikir benda tersebut adalah benda tertentu.

4. Permainan Peran

Role Play adalah salah satu cara terbaik untuk mengajarkan komunikasi asertif. Anda dapat memberikan peran kepada siswa yang berbeda dan berbicara dengan mereka tentang cara terbaik untuk menegaskan diri mereka sendiri ketika berkomunikasi dengan orang lain.

5. Tegas vs Agresif

Ketika belajar tentang ketegasan, mengetahui perbedaan antara ketegasan dan perilaku agresif adalah penting. Tujuan dari ketegasan adalah untuk menyampaikan maksud Anda secara efektif tanpa menjadi agresif. Untuk latihan ini, rencanakan agar seseorang menerobos masuk ke dalam ruangan secara tidak terduga - menunjukkan kemarahan, bukan ketegasan. Luangkan waktu untuk mendiskusikan dengan kelas tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh orang tersebutsebagai gantinya.

6. Lembar Kerja Komunikasi Asertif

Lembar kerja psikoedukasi ini memberikan contoh-contoh praktis dan latihan bagi para siswa untuk mempraktikkan kontak mata, bahasa tubuh, dan komunikasi yang efektif; yang kesemuanya merupakan aspek-aspek penting dalam komunikasi asertif.

7. Pasif, Tegas, atau Agresif?

Tuliskan beberapa skenario di mana seseorang bertindak pasif, asertif, atau agresif. Berikan setiap siswa tiga lembar kertas berwarna; biru untuk mewakili pasif, hijau untuk mewakili asertif, dan merah untuk mewakili agresif. Ketika Anda membacakan setiap skenario, para siswa harus membedakan antara gaya komunikasi dan memegang warna yang benar.

8. Bagaimana Mengatakan Tidak

Mengatakan tidak dengan cara yang baik dan tegas adalah salah satu keterampilan percakapan terbaik yang bisa dipelajari anak. Ajukan beberapa pertanyaan kepada siswa yang membuat mereka harus mengatakan tidak, tetapi bantu mereka menemukan cara untuk mengatakan tidak dengan tegas.

9. Lembar Kerja Bagaimana Menjadi Lebih Asertif

Lembar kerja yang luar biasa ini akan membantu siswa Anda menjadi lebih asertif dengan membangun alasan mereka, mengembangkan naskah, mempraktikkan bahasa tubuh yang asertif, dan membuat daftar situasi di mana mereka ingin menunjukkan keterampilan asertif yang lebih baik.

10. Memahami Gaya Komunikasi yang Berbeda

Ada empat teknik dan gaya komunikasi utama: pasif, agresif, pasif-agresif, dan asertif. Penjelasan mengenai gaya komunikasi ini dapat membantu siswa Anda menentukan gaya mana yang paling mereka andalkan; membantu mereka mengubah gaya komunikasi yang buruk menjadi gaya komunikasi yang positif dan asertif.

11. Kesadaran Emosi

Mengetahui emosi diri sendiri dan memahami perbedaan antara emosi negatif dan positif dapat membantu siswa Anda menjadi lebih asertif. Aktivitas mudah ini mendorong mereka untuk mengidentifikasi berbagai emoji dan mengelompokkannya sesuai dengan skenario yang membangkitkan emosi tertentu.

12. Lembar Kerja I-Statement

Terkadang sulit untuk mengekspresikan diri ketika dihadapkan pada sejumlah emosi yang meluap-luap. Lembar kerja I-statement ini bertujuan untuk membantu siswa Anda menggunakan bahasa yang tepat untuk mengekspresikan diri mereka secara efektif.

13. Tinju

Bagilah siswa menjadi dua kelompok dan berikan instruksi secara terpisah. Katakan kepada kelompok pertama bahwa mereka harus mengepalkan tangan dan tidak boleh membukanya kecuali jika ada yang memintanya dengan baik dan tegas. Katakan kepada kelompok kedua bahwa mereka harus membuka kepalan tangan kelompok pertama.

Lihat juga: 24 Nomor 4 Kegiatan untuk Anak Prasekolah

14. Buku Panduan Komunikasi Asertif

Buku panduan yang dapat diunduh ini menyediakan aktivitas, lembar kerja, dan permainan yang bagus untuk membantu Anda secara efektif mengajar siswa Anda bagaimana menjadi tegas dalam situasi yang penuh tekanan.

15. Sampel Situasi

Buatlah daftar skenario di mana seseorang harus bersikap tegas. Biarkan siswa berlatih merespons dengan cara yang berbeda dengan menjadi pasif, agresif, tegas, atau pasif-agresif. Setelah itu, lakukanlah latihan merespons dengan cara yang berbeda.

16. Menjaga Ketenangan

Bagian besar dari membangun ketegasan adalah tetap tenang dalam percakapan yang sulit. Latihan-latihan sederhana ini dapat membantu Anda tetap tenang dan merespons dengan tenang dan tegas.

17. Lingkaran Kontak Mata

Salah satu elemen terpenting dalam percakapan yang efektif dan asertif adalah kontak mata. Latihan sederhana ini mengharuskan para peserta untuk membentuk sebuah lingkaran. Setiap peserta harus menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan oleh orang yang ada di seberang mereka. Kemudian, mereka harus bertukar tempat tanpa memutus kontak mata secara langsung.

18. Lompat Kursi

Buatlah sebuah lingkaran dengan kursi dan letakkan satu kursi tambahan di antara setiap orang. Orang yang duduk di kursi harus meyakinkan orang yang berdiri untuk duduk di sebelahnya. Kegiatan ini dapat membantu siswa mengenali perbedaan antara agresi dan ketegasan ketika menyampaikan ajakan dan memberikan instruksi.

19. Dengarkan Dan Gambar

Latihan yang menyenangkan ini akan membantu siswa Anda melatih keterampilan mendengarkan mereka. Dua siswa harus duduk saling membelakangi. Salah satu siswa akan berbicara tentang sesuatu, menggambarkannya secara rinci. Orang lain harus mendengarkan dengan seksama dan menggambar apa yang sedang dijelaskan. Ketika komunikasi yang tegas digunakan, gambar lebih akurat.

20. Square Talk

Tutup mata sekelompok siswa dan beri mereka seutas tali. Katakan kepada mereka bahwa mereka harus membuat sebuah kotak dengan tali tersebut, tetapi tidak ada yang boleh melepaskannya. Latihan ini akan membedakan keterampilan komunikasi yang efektif dan tidak efektif serta mengajarkan siswa bagaimana bereaksi ketika menghadapi krisis komunikasi.

Anthony Thompson

Anthony Thompson adalah konsultan pendidikan berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang pengajaran dan pembelajaran. Dia berspesialisasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif yang mendukung pengajaran yang berbeda dan melibatkan siswa dengan cara yang bermakna. Anthony telah bekerja dengan beragam pelajar, mulai dari siswa sekolah dasar hingga pelajar dewasa, dan bersemangat tentang pemerataan dan inklusi dalam pendidikan. Dia memegang gelar Master di bidang Pendidikan dari University of California, Berkeley, dan merupakan guru bersertifikat dan pelatih instruksional. Selain pekerjaannya sebagai konsultan, Anthony adalah seorang blogger yang rajin dan membagikan wawasannya di blog Keahlian Mengajar, di mana dia membahas berbagai topik yang berkaitan dengan pengajaran dan pendidikan.