20 Kreatif 3, 2,1 Kegiatan Untuk Berpikir Kritis dan Refleksi

 20 Kreatif 3, 2,1 Kegiatan Untuk Berpikir Kritis dan Refleksi

Anthony Thompson

Sebagai pendidik, kita tahu bahwa siswa harus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif untuk menjadi pelajar yang sukses. Salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan kemampuan ini adalah melalui kegiatan 3-2-1. Kegiatan ini mendorong siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi, mengidentifikasi ide-ide kunci, dan merefleksikan pembelajaran. Dalam artikel ini, kami telah mengumpulkan 20 kegiatan 3-2-1 yang menarik yang dapat Anda gunakan di kelas Anda.kelas untuk membantu siswa Anda mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.

1. Selebaran

Pertanyaan klasik 3-2-1 adalah cara mudah untuk memeriksa pemahaman dalam diskusi kelas. Siswa menuliskan tiga hal yang mereka pelajari, dua hal yang menarik, dan satu pertanyaan yang masih mereka pikirkan di kertas terpisah. Ini adalah struktur yang sangat baik bagi siswa untuk terlibat dalam konten akademis dan bagi guru untuk menilai konsep-konsep penting.

2. Analitis/Konseptual

Prompt 3-2-1 ini mendorong pemikiran kritis dan pembelajaran berbasis inkuiri; mempromosikan pengembangan keterampilan analitis dan konseptual. Siswa dapat terlibat lebih dalam dengan konten dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama, mengajukan pertanyaan, dan menerapkan keterampilan di berbagai bidang studi.

3. Penyelidikan Terpimpin

Kegiatan 3-2-1 ini dapat memandu pembelajaran berbasis inkuiri dengan membantu siswa mengidentifikasi area inkuiri, mengembangkan pertanyaan-pertanyaan pendorong, dan berpikir kritis. Dengan mengidentifikasi tiga tempat untuk memulai inkuiri, dua pro/kontra untuk setiap tempat, dan membuat satu pertanyaan pendorong, siswa mengeksplorasi berbagai perspektif yang mengarah pada pemahaman yang lebih dalam.

4. Berpikir, Berpasangan, Berbagi

Think Pair Share adalah strategi menyenangkan yang mendorong siswa untuk berbagi pemikiran dan ide tentang suatu teks. Guru mengajukan pertanyaan tentang topik tersebut, dan siswa berpikir tentang apa yang mereka ketahui atau yang telah mereka pelajari. Siswa kemudian berbagi pemikiran mereka dengan pasangan atau kelompok kecil.

Lihat juga: Kegiatan untuk Mengembangkan Pengetahuan Semantik

5. Jembatan 3-2-1

Kegiatan Jembatan 3-2-1 adalah cara terstruktur untuk mengecek pemahaman dan meninjau ulang materi akademis. Dengan menggunakan pertanyaan 3-2-1, siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka dan menantang diri mereka sendiri untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting dalam pelajaran tersebut. Kegiatan ini merupakan kegiatan penutup yang bagus untuk pelajaran selanjutnya.

6. +1 Rutinitas

Rutinitas +1 adalah kegiatan kolaboratif yang mendorong para siswa untuk mengingat kembali ide-ide penting, menambahkan ide-ide baru, dan merefleksikan apa yang telah mereka pelajari. Para siswa menemukan hubungan baru dengan memberikan kertas dan menambahkan daftar satu sama lain, mendorong kolaborasi, pemikiran kritis, dan pembelajaran yang lebih dalam.

Lihat juga: 20 Kegiatan Pemungutan Suara yang Menyenangkan untuk Siswa Sekolah Dasar

7. Tanggapan Membaca

Setelah membaca sebuah teks, siswa terlibat dalam latihan reflektif dengan menuliskan tiga peristiwa atau ide utama, dua kata atau frasa yang menonjol, dan 1 pertanyaan yang muncul selama membaca. Proses ini membantu siswa meringkas teks, merefleksikan pemahaman mereka, dan mengidentifikasi area yang membingungkan atau yang menarik untuk dibahas dalam diskusi kelas atau membaca lebih lanjut.

8. Tinjau Piramida

Libatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan kegiatan tinjauan 3-2-1. Siswa menggambar piramida dan membuat daftar tiga fakta di bagian bawah, dua "mengapa" di tengah, dan kalimat rangkuman di bagian atas.

9. Tentang Saya

Kenali siswa Anda dengan aktivitas "3-2-1 All About Me!" Mintalah mereka menuliskan tiga makanan favorit, dua film favorit, dan satu hal yang mereka sukai dari sekolah. Ini adalah cara yang menyenangkan dan sederhana untuk mempelajari minat mereka dan melibatkan mereka di kelas.

10. Penulisan Ringkasan

Dengan kegiatan ini, siswa dapat menuliskan tiga hal penting yang mereka pelajari dari bacaan mereka, dua pertanyaan yang masih mereka miliki, dan satu kalimat yang meringkas teks.

11. Mawar, Kuncup, Duri

Teknik Rose, Bud, Thorn secara efektif mendorong siswa untuk merefleksikan aspek positif dan negatif dari pengalaman belajar. Siswa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang proses belajar mereka dengan berbagi momen yang berkesan, area yang perlu ditingkatkan, dan area potensial untuk berkembang.

12. Apa? Jadi Apa? Sekarang Apa?

Struktur 3,2,1 'Apa, Lalu Apa, Sekarang Apa?' adalah teknik refleksi praktis yang memandu siswa untuk mendeskripsikan sebuah pengalaman, mengeksplorasi signifikansinya, dan merencanakan langkah selanjutnya.

13. Grafik KWL

Bagan KWL adalah alat pembelajaran yang berpusat pada siswa yang membantu siswa mengorganisir pemikiran dan pengetahuan mereka tentang suatu topik. Bagan ini menggabungkan suara siswa dengan memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi apa yang sudah mereka ketahui (K), apa yang ingin mereka pelajari (W), dan apa yang telah mereka pelajari (L).

14. Lihat, Pikirkan, Pelajari

Metode Look Think Learn adalah proses reflektif yang mendorong guru dan siswa untuk melihat kembali situasi atau pengalaman, berpikir secara mendalam tentang apa yang terjadi dan mengapa, mendeskripsikan apa yang mereka pelajari tentang diri mereka sendiri atau peran mereka, dan merencanakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

15. Reflect 'n' Sketch

Reflect 'n' Sketch adalah kegiatan yang kuat yang dapat digunakan guru dan siswa untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka. Metode ini melibatkan siswa dalam menggambar sebuah gambar yang merepresentasikan suasana hati atau perasaan dari sebuah teks, proyek, atau kegiatan yang telah mereka selesaikan.

16. Catatan Tempel

Buatlah siswa Anda bersemangat dalam melakukan refleksi diri dengan Aktivitas 3-2-1 ala catatan tempel! Yang dibutuhkan hanyalah simbol 3 bagian sederhana yang digambar di atas catatan tempel. Siswa menilai pekerjaan mereka dalam skala 1 sampai 3 menggunakan bentuk segitiga.

17. Berpikir-Berpasangan-Berpikir (Think-Pair-Repair)

Think-Pair-Repair adalah sebuah sentuhan yang menyenangkan dalam aktivitas Think Pair Share. Siswa harus bekerja sama untuk menemukan jawaban terbaik mereka untuk pertanyaan terbuka dan kemudian berpasangan untuk menyepakati jawabannya. Tantangannya menjadi semakin seru ketika pasangan-pasangan tersebut bekerja sama dan saling berhadapan dengan kelompok-kelompok kelas lainnya.

18. Aku Suka, Aku Berharap, Aku Bertanya-tanya

I Like, I Wish, I Wonder adalah alat bantu berpikir sederhana untuk mengumpulkan umpan balik yang dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan mudah. Guru dapat menggunakannya di akhir proyek, lokakarya, atau kelas untuk mengumpulkan umpan balik.

19. Hubungkan Perpanjang Tantangan

Rutinitas Connect, Extend, Challenge adalah cara yang sangat baik bagi siswa untuk membuat koneksi dan merefleksikan pembelajaran mereka. Mereka menjawab tiga pertanyaan sederhana yang membantu mereka menghubungkan ide-ide baru dengan apa yang telah mereka ketahui, memperluas pemikiran mereka, dan mengidentifikasi tantangan atau teka-teki yang muncul.

20. Ide Utama

Main Idea adalah kesempatan yang sangat baik bagi siswa untuk menganalisis gambar dan kalimat untuk mengidentifikasi ide utama dan detail pendukung dari gambar, kalimat, dan frasa.

Anthony Thompson

Anthony Thompson adalah konsultan pendidikan berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang pengajaran dan pembelajaran. Dia berspesialisasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif yang mendukung pengajaran yang berbeda dan melibatkan siswa dengan cara yang bermakna. Anthony telah bekerja dengan beragam pelajar, mulai dari siswa sekolah dasar hingga pelajar dewasa, dan bersemangat tentang pemerataan dan inklusi dalam pendidikan. Dia memegang gelar Master di bidang Pendidikan dari University of California, Berkeley, dan merupakan guru bersertifikat dan pelatih instruksional. Selain pekerjaannya sebagai konsultan, Anthony adalah seorang blogger yang rajin dan membagikan wawasannya di blog Keahlian Mengajar, di mana dia membahas berbagai topik yang berkaitan dengan pengajaran dan pendidikan.