30 Aktivitas Membangun Tim Kreatif untuk Anak-Anak

 30 Aktivitas Membangun Tim Kreatif untuk Anak-Anak

Anthony Thompson

Saya selalu ingat kegelisahan awal saat bertemu dengan orang-orang baru di setiap awal tahun ajaran baru. Mencari wajah yang familiar atau seseorang yang dapat saya ajak bicara. Dan sama seperti orang dewasa yang merasa canggung saat harus menghadiri pertemuan atau acara dengan orang-orang yang belum pernah Anda temui, begitu juga dengan anak-anak.

Kegiatan membangun tim untuk anak-anak adalah cara mudah untuk melibatkan siswa dan mendukung siswa yang kesulitan dalam komunikasi dan keterampilan sosial. Permainan dan aktivitas interaktif direkomendasikan pada hari pertama sekolah dan sepanjang tahun untuk mendorong kerja sama tim dan kolaborasi.

1. Barisan Senyap

Orang tua atau guru mana yang tidak menyukai permainan diam? Siswa harus berbaris berdasarkan fakta pribadi tentang diri mereka sendiri, tetapi tujuannya adalah untuk melakukannya tanpa suara! Siswa dapat berbaris berdasarkan usia, ulang tahun, atau huruf dalam nama mereka.

2. Perburuan Tim

Ini adalah kegiatan yang menyenangkan untuk mengajak siswa bekerja secara kolaboratif. Perburuan harta karun membutuhkan komunikasi, keterampilan menyusun strategi, dan kerja sama tim! Bagilah siswa ke dalam beberapa tim (3-4 tim berdasarkan ukuran kelompok) dan berikan petunjuk untuk melihat siapa yang dapat menyelesaikannya paling cepat.

3. Lintasan Hula Hoop

Dalam kegiatan ini, siswa harus menggunakan tubuh mereka untuk mengoper hula hoop. Para siswa akan berdiri berdampingan dalam satu barisan sambil berpegangan tangan. Letakkan hula hoop di lengan orang pertama. Tujuan dari permainan ini adalah agar para siswa dapat membawa hula hoop melewati garis sambil tetap berpegangan tangan. Sungguh cara yang bagus untuk membangun kerja sama tim dan melatih komunikasi!

4. Tikus Buta

Kelas 1 memandu rekannya melewati rintangan. #pertualangan #PhysEd @UWCSEA_East pic.twitter.com/646uLaUbcJ

- Sam Mitchell 🇨🇳🇸🇬🇫🇷🏞️🚴(dia, dia, elle) (@sammiemitch1973) May 3, 2019

Uji kemampuan mendengarkan, kerja sama tim, dan pemecahan masalah. Siapkan rintangan sederhana dan bagi siswa ke dalam beberapa tim. Salah satu anggota tim akan menyelesaikan rintangan sementara rekan satu timnya memberikan instruksi lisan. Siswa dapat bermain untuk bersenang-senang atau Anda dapat menetapkan batas waktu untuk tantangan.

5. Bola Kepercayaan

Ini adalah permainan diam lainnya untuk anak-anak yang mempromosikan keterampilan komunikasi dan kerja tim. Siswa berdiri dalam lingkaran dan mencoba mengoper bola ke setiap siswa tanpa menggunakan kata-kata atau suara apa pun. Tujuan dari permainan ini adalah untuk memberikan bola kepada semua orang tanpa menjatuhkan bola. Jika bola jatuh, Anda harus memulai dari awal! Setiap siswa harus mengacungkan satu jari untuk menunjukkan berapa kali mereka memilikiKompetisi yang sehat dapat diadakan antar tim untuk menentukan berapa kali mereka dapat mengoper bola ke semua orang di dalam lingkaran tanpa menjatuhkannya. Tim yang paling banyak mengoper bola akan menang.

6. Tantangan Membangunnya

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan membangun tim adalah bekerja sama untuk memecahkan masalah. Isi keranjang untuk setiap tim dengan persediaan acak (cangkir, es loli, tongkat, selotip, dll.) Siswa membangun menara tertinggi dengan menggunakan semua bahan di dalam keranjang. Menara tertinggi menang!

7. Tantangan Lego

Hal-hal yang dapat Anda lakukan dengan Lego! Bagi siswa Anda menjadi beberapa tim dan tantang mereka untuk membuat struktur (robot, bangunan, rumah, dll.) dalam waktu yang ditentukan.

8. Perlombaan Estafet

Ada begitu banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajak siswa bekerja secara kolaboratif dengan perlombaan estafet! Aktivitas luar ruangan ini menyenangkan, menantang, dan mengharuskan siswa untuk dapat memecahkan masalah sambil bekerja sama sebagai sebuah tim. Untuk ide perlombaan estafet yang berbeda, lihatlah 45 Perlombaan Estafet yang Menyenangkan.

9. Proyek komunitas

Siswa yang bekerja sama untuk tujuan yang lebih besar adalah cara yang bagus untuk membangun komunitas sambil melayani orang lain. Siswa dapat membangun keterampilan sosial dan kehidupan sambil mengecat gerbang di komunitas atau menanam taman komunitas. Izinkan siswa untuk menghasilkan beberapa ide berdasarkan kebutuhan komunitas mereka.

10. Tantangan Marshmallow

Meskipun perlengkapan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sederhana, namun tugasnya cukup menantang! Tim harus membangun menara berdiri menggunakan marshmallow, tusuk gigi atau spageti, selotip, dan tali. Menara berdiri yang paling tinggi akan menjadi pemenangnya!

11. Compass Walk

Kegiatan ini membutuhkan kepercayaan! Siswa harus bergantung pada arahan dan bimbingan pasangannya. Bagi siswa menjadi beberapa pasangan. Tentukan objek tertentu untuk siswa berjalan, bisa berupa kerucut konstruksi, kursi, atau pohon. Salah satu siswa menutup mata mereka sementara pasangannya berjalan di sampingnya sambil memandu mereka dengan arahan verbal.

12. Tantangan Berjalan Ramping

Lean Walk Challenge adalah tantangan lain yang membangun kepercayaan di antara pasangan. Tentukan garis finish dan pasangkan siswa. Siswa bersandar satu sama lain (bahu-membahu) dan mencoba berjalan ke garis finish.

13. Tantangan Batu, Kertas, Gunting

Ini adalah salah satu tantangan favorit saya untuk dilakukan dengan semua tingkatan kelas dan usia. Semua orang mulai berpasangan. Setiap pasangan memainkan permainan batu, gunting kertas. Pemenang dari permainan ini pergi untuk mencari pemenang lain, sementara orang yang kalah mengikuti pemenang dan menjadi pemandu sorak mereka. Permainan berakhir dengan dua orang yang berkompetisi sementara pemandu sorak mereka menyemangati semua orang yang mereka kalahkan. Siapa pun yang menang dalampertandingan melawan dua orang terakhir yang memenangkan tantangan.

14. Tebak Siapa

Keterampilan mendengarkan, komunikasi, dan menghafal adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk memenangkan permainan ini. Untuk mempersiapkan kegiatan ini, mintalah siswa menuliskan satu fakta khusus tentang diri mereka sendiri dan kumpulkan setiap fakta. Beri siswa waktu tertentu untuk menemukan pasangan dan waktu tertentu untuk berbicara dengan pasangannya. Setelah semua siswa berpasangan, kumpulkan semua orang. Siswa akan menebak siapa fakta khusus tersebut.Fakta yang dimaksud adalah berdasarkan percakapan yang mereka lakukan dengan setiap siswa. Siapa pun yang paling banyak mencocokkan fakta dengan siswa yang benar akan menang.

Lihat juga: 10 Podcast Pendidikan Terbaik

15. Membuat Koneksi

Siswa menyelesaikan tugas sambil mencari minat yang sama. Pilih satu siswa untuk memulai koneksi. Siswa berdiri dengan satu tangan di pinggul dan kemudian mengucapkan pernyataan tentang dirinya sendiri. Setiap siswa yang memiliki pernyataan yang sama akan muncul dan menjalin kontak dengan siswa tersebut. Selanjutnya, siswa kedua berbagi pernyataan dan seterusnya, sampai semua orang berdiri dalam garis lurus yang dihubungkan olehlengan.

16. Di Atas Pagar Listrik

Pemecahan masalah akan lebih menyenangkan jika dilakukan bersama-sama. Siswa harus menyusun strategi untuk melewati pagar listrik dengan tetap terhubung. Ikat kedua kursi dengan tali. Tali harus setinggi sekitar 3 meter dari tanah. Bagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 orang. Beri siswa waktu yang cukup untuk memikirkan cara melewati pagar.

17. Melarikan Diri dari Ruang Kelas

Kelompok harus memecahkan petunjuk untuk mengetahui cara melarikan diri dari ruangan. Buat satu set petunjuk yang berbeda di sekitar ruang kelas. Kelompok akan berkeliling ruangan untuk mencari dan memecahkan petunjuk yang akan membawa mereka menuju kemenangan!

18. Menyusut Ruang Kelas

Bagilah ruang kelas Anda menjadi dua kelompok dan tugaskan siswa dalam setiap kelompok. Gunakan tali untuk menentukan batas-batas untuk setiap kelompok. Mulailah dengan menggerakkan tali untuk mengurangi ruang berdiri siswa. Tujuan dari kegiatan kompetitif ini adalah agar siswa menemukan cara untuk tetap berada di dalam batas-batas yang semakin mengecil. Kelompok yang menemukan cara untuk tetap berada di ruang terkecil akan menjadi pemenangnya!

19. Seniman Tunanetra

Dalam kegiatan ini, siswa harus mengandalkan kemampuan komunikasi pasangannya untuk menggambar. Pasangkan siswa dan instruksikan mereka untuk duduk saling membelakangi. Salah satu siswa akan menginstruksikan pasangannya untuk menggambar. Ketika timer berbunyi, siswa akan membandingkan gambar mereka untuk melihat seberapa baik pasangannya mendengarkan.

20. Pohon Tumbang

Seorang siswa berdiri di tengah-tengah lingkaran yang dikelilingi oleh teman-teman sekelasnya. Siswa tersebut dengan kaku jatuh ke depan atau ke belakang, saat siswa tersebut jatuh salah satu teman sekelasnya menangkapnya dan mendorongnya ke sisi lain dari lingkaran. Tujuannya adalah untuk tidak menjatuhkan pohon.

21. Membangun Cerita

Membangun cerita adalah cara kreatif untuk mengajak siswa bekerja secara kolaboratif. Kegiatan ini sangat bagus untuk anak-anak di atas usia 7 tahun untuk mengembangkan keterampilan interpersonal mereka. Tim akan bekerja sama untuk menulis cerita. Setiap siswa akan bertanggung jawab untuk membuat bagian cerita yang berbeda. Cerita dapat dibagikan setelah selesai.

22. Melewati Batas

Kegiatan ini lebih sulit dari yang terlihat. Siswa harus mencari cara untuk melewati garis, tetapi masalahnya adalah mereka harus melewati garis tersebut pada waktu yang sama. Komunikasi, kesabaran, dan strategi diperlukan untuk menyelesaikan tugas ini.

23. Rutinitas Karaoke

Ya! Karaoke adalah aktivitas membangun tim! Ini adalah cara konyol untuk berkolaborasi sambil memamerkan kemampuan bernyanyi Anda. Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan mereka harus memilih lagu untuk dibawakan. Menciptakan rutinitas tarian, menugaskan peran, dan menambahkan alat peraga merupakan cara yang menyenangkan untuk membuat aktivitas ini lebih hidup.

24. Misteri Pembunuhan

Siapa yang tidak suka memecahkan misteri? Buatlah petunjuk dan pilihlah tema untuk misteri pembunuhan Anda. Tentukan karakter untuk siswa dan dorong mereka untuk berperan sebagai karakter tersebut!

25. Tantangan Bersyukur

Ini adalah kegiatan membangun tim dalam ruangan yang dapat dilakukan sepanjang tahun untuk memperkuat dinamika komunitas. Pasangkan siswa dan beri tahu mereka bahwa mereka memiliki waktu 3 menit untuk menemukan sesuatu di dalam ruangan untuk dihadiahkan kepada pasangannya. Siswa harus menemukan hadiah dan menemukan cara untuk membungkusnya dalam waktu 3 menit. Orang yang paling cepat menyelesaikannya adalah yang menang.

26. Membangun Menara Kartu

Para siswa harus membangun menara berdiri dengan menggunakan setumpuk kartu. Para siswa dapat berkreasi dengan struktur menara mereka, tetapi satu-satunya aturan adalah mereka hanya boleh menggunakan kartu!

27. Kerja Sama Tim: Piala Tumpukan

Yang Anda butuhkan untuk kegiatan ini adalah cangkir, karet gelang, dan tali. Susun enam cangkir hanya dengan menggunakan tali! Setiap siswa akan diberikan cangkir dengan karet gelang dan tali yang terpasang di dalamnya. Setiap siswa bertanggung jawab untuk menumpuk cangkir mereka hanya dengan menggunakan tali. Tim pertama yang menyelesaikannya akan menang.

28. Tantangan Jembatan Jerami

Siswa bekerja sama membangun jembatan menggunakan sedotan, stik es loli, dan selotip. Atur waktu bagi siswa untuk merencanakan dan membangunnya. Setelah jembatan selesai, tantangan yang sebenarnya dimulai! Jembatan yang dapat menahan berat benda akan menang!

29. Bagian Atas Menara

Ini adalah kegiatan lain yang mengharuskan siswa bekerja sebagai tim untuk merencanakan dan membangun. Dengan menggunakan pensil dan selotip, siswa akan membangun menara yang cukup kuat untuk menampung objek pilihan mereka. Objek tersebut dapat berupa boneka binatang atau action figure kecil.

Lihat juga: 12 Buku Lelucon yang Bagus untuk Anak-Anak

30. Balap Rantai Kertas

Kegiatan ini diakhiri dengan perlombaan yang sangat ditunggu-tunggu! Para siswa berlomba untuk membuat rantai kertas terpanjang yang dapat mereka buat dalam waktu yang ditentukan (siswa yang lebih muda akan membutuhkan lebih banyak waktu). Susunlah setiap rangkaian rantai kertas untuk membandingkan panjangnya. Tim mana pun yang memiliki rantai kertas terpanjang, dialah yang menang.

Aktivitas dan permainan membangun tim untuk anak-anak membantu membangun kepercayaan sekaligus mempromosikan komunikasi, pemecahan masalah, dan keterampilan tim. Semua ide aktivitas untuk anak-anak ini mudah dilakukan di ruang kelas, lorong, atau di luar ruangan dan mudah diatur. Lihat kegembiraan dan tekad siswa Anda ketika mereka menghadapi tantangan yang berbeda. Kerja sama tim mewujudkan impian!

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa yang dimaksud dengan aktivitas pembangunan tim?

Aktivitas membangun tim adalah tugas yang memotivasi orang untuk bekerja sama. Kekuatan terungkap melalui penyelesaian tugas bersama.

Apa saja aktivitas team building yang menyenangkan untuk anak-anak?

Aktivitas team building yang menyenangkan melibatkan dan memotivasi siswa untuk menyelesaikan tugas. Kata kuncinya adalah menyenangkan! Saat berpartisipasi dalam aktivitas, siswa akan lebih nyaman mengeksplorasi tantangan dan kelebihan mereka sendiri.

Bagaimana Anda mengajarkan kerja sama tim kepada anak-anak?

Anak-anak belajar kerja sama tim dengan cara yang sama seperti mereka belajar keterampilan lainnya, yaitu dengan latihan. Menyediakan kegiatan yang mengharuskan mereka bekerja sama akan memaksimalkan komunikasi, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan kerja sama tim.

Apa yang membuat tim yang baik?

Tim yang baik harus berjalan seperti mesin yang diminyaki dengan baik. Kualitas tim yang baik adalah berkomunikasi dengan baik satu sama lain, fokus pada tujuan dan hasil yang sama, dan semua orang melakukan bagian yang sama.

Anthony Thompson

Anthony Thompson adalah konsultan pendidikan berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang pengajaran dan pembelajaran. Dia berspesialisasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif yang mendukung pengajaran yang berbeda dan melibatkan siswa dengan cara yang bermakna. Anthony telah bekerja dengan beragam pelajar, mulai dari siswa sekolah dasar hingga pelajar dewasa, dan bersemangat tentang pemerataan dan inklusi dalam pendidikan. Dia memegang gelar Master di bidang Pendidikan dari University of California, Berkeley, dan merupakan guru bersertifikat dan pelatih instruksional. Selain pekerjaannya sebagai konsultan, Anthony adalah seorang blogger yang rajin dan membagikan wawasannya di blog Keahlian Mengajar, di mana dia membahas berbagai topik yang berkaitan dengan pengajaran dan pendidikan.