15 Kegiatan Pengambilan Perspektif untuk Sekolah Menengah Pertama

 15 Kegiatan Pengambilan Perspektif untuk Sekolah Menengah Pertama

Anthony Thompson

Bagi siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, mengembangkan rasa empati dan perspektif sangatlah penting. Ini adalah keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki. Memperkenalkan diskusi tentang perspektif di sekolah dapat membantu siswa mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang lain. Ini juga dapat membantu mereka memahami bagaimana interaksi yang tepat antara orang-orang dapat membuat perbedaan.

Untuk memfasilitasi hal ini, Anda dapat menggunakan 15 kegiatan pengambilan perspektif berikut ini untuk membantu siswa SMP mengembangkan keterampilan sosial, memahami pentingnya perspektif yang berbeda, dan membimbing mereka untuk membentuk kesan terhadap orang lain secara empatik. Kegiatan-kegiatan tersebut juga dapat disertakan dalam rencana pelajaran!

1. Pertunjukan dan Cerita Budaya

Tidak masalah untuk menjadi berbeda. Siswa sekolah harus memahami bahwa keberagaman itu baik. Setiap kuartal, jadwalkan pertunjukan dan ceritakan di mana siswa membawa sesuatu yang terkait dengan budaya mereka. Anda bahkan dapat mengubah kegiatan ini dengan mengadakan makan siang budaya di restoran dan meminta setiap orang membawa makanan dari budaya mereka. Ini juga membantu meningkatkan keterampilan komunikasi.

Lihat juga: 36 Permainan Pelangi yang Unik dan Seru

2. Berani Menjadi Diri Anda yang Unik

Mintalah siswa sekolah menengah pertama Anda untuk berbagi tentang sifat-sifat apa yang membuat mereka unik dan bagaimana mereka memahami rasa hormat. Kemudian, lanjutkan dengan ide kegiatan sederhana yang berfokus pada keunikan ini. Ini akan mengajarkan mereka bahwa terlepas dari perbedaan mereka, orang-orang dapat bekerja sama dan memungkinkan mereka untuk memiliki rasa hormat yang lebih dalam terhadap orang lain.

3. Berada di Posisi Anda

Tunjukkan kepada kelas Anda gambar-gambar seorang budak anak, siswa yang sedang bekerja, seorang gadis yang sedang berlibur, seekor anak anjing, dan banyak lagi. Kemudian, tanyakan kepada mereka bagaimana perasaan mereka jika mereka berada di posisi orang (atau hewan) ini. Tujuannya adalah untuk mengenalkan definisi empati dan membantu mengembangkan empati yang lebih dalam.

Lihat juga: 40 Aktivitas Istirahat Otak yang Menarik untuk Kelas Sekolah Dasar

4. Halo Lagi, Buku Bergambar Besar

Percaya atau tidak, anak-anak sekolah menengah masih menyukai buku bergambar, dan ini merupakan cara yang sangat baik untuk membangun keterampilan mengambil perspektif. Buku-buku ini menstimulasi secara visual dan memiliki cerita pendek yang menarik, sehingga lebih mudah untuk mengenalkan perspektif baru ke kelas. Paparan buku bergambar seperti Voices in the Park dapat memulai pembelajaran seri buku Anda.

5. Lakukan Perjalanan Virtual

Pengalaman akan selalu menjadi guru terbaik, bahkan jika itu virtual. Dan berkat teknologi, Anda dapat dengan mudah mengajak seluruh kelas untuk bepergian ke tempat lain dan bertemu orang-orang baru. Atau gunakan Google Earth, salah satu sumber daya interaktif terbaik, untuk mendapatkan perspektif baru tentang dunia.

6. Setiap Orang Mempersepsikan Sesuatu Secara Berbeda

Ini adalah salah satu ide kegiatan yang akan membantu siswa Anda menemukan bahwa setiap orang memiliki interpretasi dan pandangan mereka sendiri ketika diberikan satu kata. Mampu memahami hal ini adalah keterampilan hidup yang penting.

7. Apa yang Anda Lihat?

Kegiatan sederhana ini akan membantu siswa Anda belajar bahwa meskipun mereka mungkin melihat sesuatu secara berbeda, bukan berarti yang satu benar dan yang lain salah. Terkadang, tidak ada yang benar atau salah - yang ada hanyalah berbeda.

8. Mendorong Pemecahan Masalah yang Berempati

Akan selalu ada cara untuk menemukan solusi dan alternatif dengan hati-hati. Tingkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa Anda dengan kegiatan ini yang mendorong pertanyaan diskusi yang berempati.

9. Penilaian Sosial

Mintalah pendapat jujur dari murid-murid Anda tentang kisah sosial yang relatif terkenal dan dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, bisa berupa umpan balik, saran, atau kritik. Hal ini akan mendorong pemikiran independen dan rasa hormat terhadap pandangan orang lain.

10. Ya atau Tidak?

Sajikan berbagai skenario yang berbeda di kelas, dan mintalah siswa Anda untuk memutuskan sendiri apakah mereka setuju atau tidak. Anda kemudian dapat meminta mereka untuk menjustifikasi keputusan mereka dan berbagi pemikiran dan alasan mereka.

11. Ulasan Film Toy Story 3

Tontonlah cuplikan dari Toy Story 3 dan tukarkan pemikiran Anda berdasarkan sudut pandang karakter. Kemudian, mintalah para siswa untuk menulis ulang cerita tersebut berdasarkan apa yang menurut mereka merupakan percakapan atau hasil yang lebih baik.

12. Kartu Sudut Pandang

Sajikan skenario sosial yang berbeda kepada siswa dengan menggunakan kartu Tugas Sudut Pandang atau yang serupa. Mintalah mereka mendiskusikan apa yang mereka pikir akan mereka lakukan atau bagaimana mereka akan bereaksi ketika dihadapkan pada situasi tertentu.

13. Video TED-Ed

Tonton video TED-Ed ini di kelas dan kemudian lakukan diskusi. Video ini akan membantu memberikan latihan perspektif karena menunjukkan berbagai karakter dan perspektif mereka yang berbeda.

14. Jelajahi Lirik Lagu dan Buku

Dengarkan lagu-lagu yang berbeda dan bacakan kutipan dari berbagai buku. Buka kesempatan untuk berdiskusi tentang dari mana para siswa berpikir bahwa penulisnya berasal dan apa cerita di balik kata-kata tersebut.

15. Tebak-tebakan Emosi

Sebuah putaran dari tebak-tebakan biasa, dalam versi ini, seorang siswa memerankan emosi atau perasaan dengan menggunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Anggota kelompok yang lain kemudian menebak emosi apa yang sedang diperankan. Kegiatan ini dapat membantu mengidentifikasi emosi, membaca yang tersirat, dan bereaksi dengan tepat.

Anthony Thompson

Anthony Thompson adalah konsultan pendidikan berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang pengajaran dan pembelajaran. Dia berspesialisasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif yang mendukung pengajaran yang berbeda dan melibatkan siswa dengan cara yang bermakna. Anthony telah bekerja dengan beragam pelajar, mulai dari siswa sekolah dasar hingga pelajar dewasa, dan bersemangat tentang pemerataan dan inklusi dalam pendidikan. Dia memegang gelar Master di bidang Pendidikan dari University of California, Berkeley, dan merupakan guru bersertifikat dan pelatih instruksional. Selain pekerjaannya sebagai konsultan, Anthony adalah seorang blogger yang rajin dan membagikan wawasannya di blog Keahlian Mengajar, di mana dia membahas berbagai topik yang berkaitan dengan pengajaran dan pendidikan.