20 Kegiatan Pra-Membaca yang Fantastis
Daftar Isi
Dari kegiatan mandiri hingga rutinitas sehari-hari, pelajaran pra-membaca sangat penting di kelas anak usia dini. Untuk mengembangkan pembaca yang sukses dan bertahan sepanjang hayat, pendidik anak usia dini harus memastikan bahwa fondasi yang tepat telah diletakkan untuk pengembangan literasi. Hal ini termasuk mengembangkan keterampilan diskriminasi visual, kesadaran fonemik, bahasa lisan, dan latar belakang pengetahuan. Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadapmembaca dan keterampilan-keterampilan penting ini, pilihlah beberapa kegiatan dari daftar tugas pra-membaca yang menarik berikut ini!
1. Permainan Baki
Permainan memori baki sangat baik untuk mengembangkan kemampuan diskriminasi visual siswa yang akan membantu mereka membedakan antara huruf dan kata di tahun-tahun berikutnya di sekolah dasar. Susunlah beberapa benda di atas baki, biarkan anak-anak mencari selama 30 detik atau lebih, lalu lepaskan satu benda untuk melihat apakah mereka bisa menentukan benda apa yang hilang!
2. Temukan Perbedaannya
Kegiatan pra-membaca yang menarik ini membantu mengasah kemampuan anak-anak untuk melihat perbedaan antara dua benda dan, sekali lagi, mengembangkan kemampuan diskriminasi visual mereka. Ini adalah kegiatan yang sangat baik untuk dilaminating dan diletakkan berulang-ulang di sentra-sentra!
3. Gambar Tersembunyi
Gambar-gambar tersembunyi adalah aktivitas yang bagus untuk melatih kosakata kunci. Anda dapat meletakkannya sebagai pusat atau untuk diselesaikan oleh siswa yang lebih awal dengan waktu tambahan mereka. Ada banyak sekali materi cetak yang tersedia untuk topik atau tema apa pun, dan pada berbagai tingkat tantangan.
4. Ganjil Satu Keluar
"Odd One Out" adalah cara yang menyenangkan untuk mempromosikan diskriminasi visual antar huruf. Alih-alih menyortir, anak-anak akan melihat potongan huruf untuk mengidentifikasi mana yang berbeda. Tingkatkan tantangan dengan mengembangkan dari pasangan yang secara visual berbeda (a, k) ke pasangan yang lebih mirip (b, d).
5. Mengerjakan Pengetahuan tentang Huruf
Siswa SD harus mengembangkan pengetahuan huruf, sebuah konsep yang mencakup pengenalan huruf dan pemahaman bahwa huruf mewakili suara, sebelum mereka dapat mulai membaca! Hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk bekerja dengan berbagai jenis huruf, kartu flash multisensorik, menyanyikan lagu alfabet sambil mengikuti bagan alfabet, dan aktivitas langsung lainnya!
Lihat juga: 25 Permainan Kolaboratif dan Seru Untuk Anak-Anak6. Jenis Surat
Mengurutkan huruf adalah kegiatan pra-membaca sederhana yang dapat Anda kunjungi kembali saat Anda membahas lebih banyak huruf! Anak-anak dapat memotong dan mengurutkan huruf-huruf kertas atau menggunakan alat manipulasi huruf dan mengurutkannya ke dalam kelompok-kelompok. Hal ini membantu mereka mengenali perbedaan antar huruf untuk meningkatkan kefasihan mereka di masa depan.
7. Lagu Berima
Sajak adalah keterampilan kesadaran fonemik utama yang harus dikuasai siswa sebelum mulai membaca. Salah satu cara terbaik untuk menyetel telinga mereka agar dapat mendengar sajak adalah melalui lagu! Raffi, The Learning Station, The Laurie Berkner Band, dan The Kidboomers adalah saluran-saluran yang bagus untuk ditonton di YouTube!
8. Sajak Anak-Anak
Sajak kanak-kanak kanonik memiliki tujuan yang berbeda dalam membantu siswa untuk belajar membaca! Baik itu sajak asli, versi yang menampilkan karakter favorit seperti Pete the Cat, atau sesuatu seperti Sajak Kanak-kanak untuk Kebaikan Sosial, semuanya memberi manfaat bagi kemampuan anak-anak kita untuk mengidentifikasi dan memanipulasi suara dalam kata-kata!
9. Buku Berima
Cerita yang ditulis dengan pola rima adalah cara yang bagus untuk menggabungkan keterampilan pra-membaca kesadaran fonemik ke dalam rutinitas kelas Anda sehari-hari. Gabungkan isyarat tangan atau isyarat genggam untuk digunakan siswa ketika mereka mendengar rima saat Anda membaca!
10. Temukan Sajak
Cara yang bagus untuk mengajak anak-anak keluar rumah dan bergerak sambil belajar adalah dengan bermain Find-a-Rhyme! Yang Anda perlukan hanyalah beberapa hula hoop untuk menyortir dan membuat sajak yang ditulis di atas piring. Sembunyikan piring-piring tersebut agar anak-anak dapat menemukannya, lalu mintalah mereka menyortir kata-kata tersebut ke dalam kelompok-kelompok sajak.
11. Hapus Sajak
Aktivitas yang paling menarik untuk si kecil biasanya penuh dengan gerakan! Hapus-sajak adalah cara yang bagus untuk mengajak siswa bergerak sambil berlatih berima. Anda cukup menggambar di papan tulis penghapus dan siswa Anda akan menghapus bagian yang berima dengan kata yang Anda sediakan!
12. Memadukan dan Menyegmentasikan dengan Play Dough
Gunakan play dough dalam kelompok kecil literasi Anda sebagai cara yang menarik untuk berlatih memadukan dan mengelompokkan bunyi, suku kata, atau onset dan rima. Para siswa akan menyukai elemen sensorik yang ditambahkan saat mereka meremas-remas bola yang mewakili bagian-bagian kata saat mereka memadukan atau mengelompokkannya.
13. Memadukan dan Menyegmentasikan dengan Keripik Bingo
Chip Bingo adalah alat manipulasi lain yang sangat baik untuk dimasukkan ke dalam waktu kelompok kecil Anda. Salah satu permainan yang menyenangkan untuk dimainkan bersama mereka adalah Zap! Siswa membagi kata yang diucapkan ke dalam fonem-fonemnya dan mewakili setiap suara dengan chip. Kemudian, mereka akan menggunakan tongkat magnetik untuk menyapu mereka saat mereka menyatukannya kembali!
14. Menghitung Suku Kata
Memecah kata menjadi suku kata adalah keterampilan pra-membaca yang penting bagi anak-anak untuk dikembangkan sebelum mereka menemukan kata-kata bersuku kata banyak yang menantang dalam sebuah teks. Gunakan benda kecil apa saja untuk mewakili jumlah suku kata dalam sebuah kata bergambar dengan set kartu ini!
15. Awan Kata
Memiliki latar belakang pengetahuan yang spesifik mengenai mata pelajaran sangat penting sebelum siswa dapat terlibat dengan topik-topik baru. Cara yang unik untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan word cloud! Di dalam kelas, tunjukkan sebuah foto atau sampul buku dan mintalah para siswa untuk melakukan curah pendapat mengenai kata-kata yang mereka pikirkan! Tampilkan word cloud sebagai bagan utama di sepanjang tema Anda.
16. Epik
Epic adalah sumber daya gratis yang luar biasa bagi guru untuk digunakan sebagai aktivitas pengantar untuk topik apa pun. Guru dapat menugaskan buku audio yang dapat didengarkan dan dipelajari oleh siswa tentang suatu topik. Ini adalah cara yang bagus untuk mengembangkan beberapa kosakata yang dimuat di depan untuk tema-tema literasi yang baru!
17. Keranjang Cerita
Buatlah anak-anak bersemangat dalam kegiatan membaca nyaring di kelas Anda dengan membuat keranjang cerita! Anak-anak dapat menggunakan alat peraga, gambar, atau karakter stik es loli untuk berlatih menceritakan kembali cerita secara lisan, membuat sekuel, atau membuat akhir cerita yang berbeda. Hal ini akan mengajari mereka mengenai elemen-elemen cerita, bahasa kiasan, dan masih banyak lagi.
18. Batu Cerita
Batu cerita adalah cara lain yang dapat dilakukan sendiri untuk mendorong anak-anak menjadi pendongeng sebelum mereka mampu membaca atau menuliskannya. Cukup tempelkan gambar binatang, tempat tinggal, dll. ke batu dan biarkan anak-anak menggunakannya untuk mendongeng! Guru harus mencontohkan elemen-elemen seperti memiliki bagian awal, tengah, dan akhir untuk setiap cerita.
19. Grafik KWL
Bagan KWL (tahu, ingin tahu, belajar) adalah cara yang bagus untuk melibatkan siswa dalam percakapan tentang buku dan membuat mereka berpikir untuk berpikir. Ini adalah salah satu kegiatan dasar yang mengajarkan anak-anak untuk fokus pada suatu topik dan memahami apa yang mereka dengar. Tinjau kembali dan tambahkan secara berkala saat Anda membaca ulang cerita!
Lihat juga: 30 Aktivitas dan Kerajinan Piring Kertas yang Menyenangkan untuk Anak-Anak20. Baca Bersama
Cara paling sederhana untuk mendukung perkembangan membaca anak di masa depan adalah dengan membaca bersama mereka setiap hari! Biarkan anak menentukan pilihan buku mereka sendiri di perpustakaan sekolah. Berikan ide kepada orang tua untuk membaca di rumah bersama anak mereka, seperti mengajukan pertanyaan sederhana dan membuat prediksi untuk mengembangkan strategi pemahaman.